Pada suatu siang, saat sosialisasi dirumah terapi Amanah, dengan isengnya aku menyapa Olan muridku dengan sebutan "Olan jelek" sambil tersenyum, dan dengan wajah bersedih anak itu bertanya kepadaku "Bu aci kenapa mengolok-olok Olan dengan sebutan seperti itu?", aku hanya tersenyum menyikapi pertanyaan Olan. Aku teringat dihari pertama masuk kerja di rumah terapi autisme Amanah Gresik, ketika itu Olan, anak istimewa itu bertanya padaku dengan mengulurkan tangannya, "Ibu guru baru, siapa namamu?", aku menjawab "Bu Aci" sambil tersenyum, Olanpun berkata "Bu Aci ibu guru gendut" aku pun tersenyum mendengar celotehnya, karena itu memang fakta. Hari demi hari terlewati, aku pun terbiasa dengan pertanyaan dan celoteh-celotehnya yang terkadang menjengkelkan. sambil mengamati tingkah lakunya, aku bertanya kepada terapis senior tentang apakah kelainan Olan sehingga ia dibawa kerumah terapi ini, ternyata baru aku tahu ternyata Olan mengalami syndrom asperger.

APAKAH SYNDROM ASPERGER ITU?

Sindrom Asperger (SA) termasuk gangguan perkembangan yang mempengaruhi kemampuan seorang anak untuk bersosialisasi dan berkomunikasi. Anak laki-laki 3-4 kali lebih banyak terkena dibandingkan anak wanita.

Tanda dan gejala anak Syindrom Asperger antara lain :

Problem sosialisasi :
  • Anak SA sebenarnya ingin berteman tetapi sering ditolak atau diejek oleh teman-temannya.
  • Kurang atau tidak mengerti bagaimana perasaan orang lain.
  • Tidak mengerti humor dan norma-norma sosial yang berlaku
  • Menunjukkan perilaku yang tidak sesuai dengan norma sosial yang berlaku.
  • Kurang fleksibel karena lebih suka pada rutinitas sehingga sulit beradaptasi.
Problem komunikasi :
  • Dalam percakapan, anak SA akan lebih banyak bicara tentang hal yang diminatinya tanpa memperdulikan apakah lawan bicaranya tertarik atau mengerti apa yang dibicarakan.
  • Tidak memahami komunikasi non verbal seperti ekspresi dan bahasa tubuh orang lain serta kurangnya kontak mata.
  • Terobsesi pada hal-hal yang sangat spesifik seperti statistik, jadwal kereta, cuaca dll.
  • Berbicara dengan suara yang monoton, datar, formal dengan kecepatan yang lambat atau cepat.
  • Kurang mampu berkomunikasi dua arah.
  • Kerap menginterupsi pembicaraan.
Problem motorik dan sensorik:
  • Koordinasi motorik halus yang kurang atau clumsy (canggung)
  • Kurang dapat menjaga keseimbangan dan meniru gerakan yang bersifat cepat, halus dan ritmik serta tulisan tangan yang tidak rapi,
  • Sensitif terdahadap suara, raba, rasa, cahaya, bau, nyeri dan suhu serta tekstur makanan.
  • Penyebab SA belum banyak diketahui, diduga karena faktor genetik dan kelainan struktural daerah tertentu di otak.
Apakah anak kita menunjukkan gejala Syindrom Asperger ?

Kadang sulit untuk dijawab karena sebagian anak masih bersifat egosentris dalam bersosialisasi serta membicarakan hal-hal yang itu-itu saja seperti mainan atau tokoh kartun favoritnya.Tetapi jika hal-hal tersebut sampai mengganggu sosialisasi dengan teman-temannya , menganggu proses belajar serta anak kita dianggap eksentrik maka sebaiknya berkonsultasi dengan para ahli.

sumber :
www.doktersehat.com
http://www.emedicinehealth.com
A parents guide to Asperger Syndrome & High functioning autism, by Sally Ozanoff PhD, Geraldine Dawson PhD, James Mc Portland, PhD

date Monday, December 3, 2012